Monday, April 04, 2005 |
Seuntai Kalimat Indah |
"Ambillah bekal di dunia sebab anda tidak tahu jika malam telah pekat Akankah anda hidup hingga fajar esok terlihat Berapa pemuda yang waktu-waktunya penuh berisikan tawa, kalau kain kafanya telah di jahit, dia tidak mengira berapa balita yang berharap panjang umur, jasad tubuhnya keburu di masukan dalam kepekatan kubur Berapa banyak mempelai berhias untuk suaminya tapi pada malam pernikahan keburu terenggut nyawanya."
"Ambillah pemberian sang masa kepada Anda sedikit saja, sabarlah menghadapi kebimbangan zaman yang murka, milik seseorang bila telah berlalu tak akan terulangi keinginan yang usang, sebaik-baik manusia adalah yang sabar wahai Rabbku, orang usaha menyimpan keinginan hati yang akan hancur, takkan tergantikan oleh hajat luar bagaimana merasa lega orang yang tak pernah puas. Anda takkan saksikan kepuasan selama masih memelas ketenaran itu Begini bila orang mendatang menangkap kesan terpuji ketenaran luntur takkan pernah terjadi meski Anda taruh di balik batu."
"Malam demi malam silih berganti Peristiwa demi peristiwa terus terjadi Tak ubahnya seperti mimpi-mimpi Kala tidur tengah membuai Yang lebih mengherankan, Adalah setiap kesempatan sebenarnya menuntun kita berjalan Tapi kita duduk berpangku tangan."
"Orang hidup itu dalam keadaan baik selama dia masih menjaga rasa malu sebab tangkai akan bertahan laik selama kulitnya masih melekat pada tangkai itu Demi Allah, hidup tidak menyimpan kebaikan juga belahan dunia, bila malu hilang tak keruan jika tidak takut resiko malam hari tidak pula merasa malu, berbuatlah sesuka hati,"
Semoga kita tetap merasa malu.....amien |
posted by Wong Deso @ 11:04 AM |
|
|
1 Comments: |
-
Nice entry..keep moving lah, malu sebagian dari Iman nah2 itu dia yang dah gak ada rasa malu dah gak punya kemaluan kali ya :D
|
|
<< Home |
|
|
|
|
|
Nice entry..keep moving lah, malu sebagian dari Iman nah2 itu dia yang dah gak ada rasa malu dah gak punya kemaluan kali ya :D